Jumat, 14 Desember 2007

CHATING

Chating Dengan Rudi Haryoko


Instant messages are being archived on this computer.
View Full Archive (Alt+Shift+V) Archiving Preferences (Ctrl+Shift+P)

…..

emo_n_punk_melody: pernah sepintas lihat di resist book
mukti dimas: buka: www.esaipolitiknurani.blogspot.com
mukti dimas: klik aja
mukti dimas: hai Rud
emo_n_punk_melody: oh ya mas
mukti dimas: kamu apaaja aktivitasnya slain kuliah?


emo_n_punk_melody: selain kuliah...
emo_n_punk_melody: bikin usaha
mukti dimas: usaha apa?


emo_n_punk_melody: pokoknya everything yang ngasilin duit
mukti dimas: kan itu abstrak, Kawan
emo_n_punk_melody: apa aja mas..
mukti dimas: maksudnya kerja apa
emo_n_punk_melody: ekspor sirip hiu
emo_n_punk_melody: Multilevel
mukti dimas: ooo
mukti dimas: bagus juga
mukti dimas: mbok ya mbantu aku bikin organisasi/kjaringan pemuda
emo_n_punk_melody: sebenarnya banyak proyek yang mau saya buat
mukti dimas: misalnya?
emo_n_punk_melody: nih lg nyari info
emo_n_punk_melody: oh ya...
emo_n_punk_melody: gimana caranya???
mukti dimas: cara apa?
emo_n_punk_melody: mas punya website atau forum yang membahas tentang pendidikan??
mukti dimas: gak ada
emo_n_punk_melody: emang saya uda nemu komunitas yang sesuai buat saya mass\
emo_n_punk_melody: coba buka www.yahooanswer.com
emo_n_punk_melody: saya pake nick RCA
mukti dimas: aku dah buka
mukti dimas: tapi gak ada apa apanya tuh
emo_n_punk_melody: soalnya, di sisi saya nemuin banyak temen yang nyambung buat diskusi, sekalian cari pelanggan, hehehee
emo_n_punk_melody: oh ya mas, mau cabut neh, ada janji
emo_n_punk_melody: caw
mukti dimas: ok
mukti dimas: no kamu kok
mukti dimas: gak bisa
mukti dimas: aku hubungi
mukti dimas: knapa?
emo_n_punk_melody: soalnya HPq udah kejual
emo_n_punk_melody: makanya sekarang lagi ngebet pengen cari duit
emo_n_punk_melody:
mukti dimas: ooo


emo_n_punk_melody: kalo cuma SMS ga masalah, coz bisa ngrampok punya temen


emo_n_punk_melody: oh ya mas, sebelum cabut, saya punya pertanyaan yang asik buat di bahas
mukti dimas: apa?


Hide Recent Messages (F3)

emo_n_punk_melody: seseorang yang menyukai musik keras semisal Harcore, metal, underground, cenderung mempunyai pemikiran yang lebih matang dibanding pecinta musik easy listening
mukti dimas: emang'
mukti dimas: kayak aku kali
mukti dimas: hehje
mukti dimas: aku suka SOAD
mukti dimas: AudioSlaves
mukti dimas: SoulFly
emo_n_punk_melody: hahaha
mukti dimas: Megadeath
emo_n_punk_melody: SOAD'
mukti dimas: knapa?
emo_n_punk_melody: saya juga suka soadsoalnya lyricnya dewasa dan kritis
mukti dimas: loh, dia musik perlawanan, melawan kapitalisme global
mukti dimas: tapi liriknya masuk lewat tuntutan ekologis
emo_n_punk_melody: "Yet you feed us lies from the tablecloth"
mukti dimas: ok
emo_n_punk_melody: lirik yang paling kurenungkan
mukti dimas: "eveytime u drops ur bomb, u killed the children that we ve born"
mukti dimas: "what s splendid pie pizza pizza pie... every minutes every second buy buy buy buy..."
emo_n_punk_melody: hahaha
emo_n_punk_melody: kelihatanya lyriknya lucu
emo_n_punk_melody: tapi penuh pemikiran
mukti dimas: iy
mukti dimas: iya
emo_n_punk_melody: oh ya ne mas, sama mau caw neh.... next time kita sambung....
mukti dimas: aku awal tahun k jember
mukti dimas: kita ktemuan ya
mukti dimas: sbenarnya akhir tahun, liburan natal ini dah di jber
mukti dimas: kamu pulang k Bwi gak?
emo_n_punk_melody: wah udah ga sabar buat diskusi
emo_n_punk_melody: ntar tak siapin bahan....
emo_n_punk_melody:
emo_n_punk_melody: ga
emo_n_punk_melody: sibuk nyelesain proyek
mukti dimas: proyek apalagi?
emo_n_punk_melody: ya.. ga bakal jauh jauh dari cari duit.....
emo_n_punk_melody: hehehehe
mukti dimas: yang tadi itu?
emo_n_punk_melody: ohh....
emo_n_punk_melody: bukan
mukti dimas: trus apa?
emo_n_punk_melody: sekarang lagi sibuk buat blog
mukti dimas: apa itu proyeknya yang mendatangkan duit?
emo_n_punk_melody: bangun jaringan pemasaran
emo_n_punk_melody: lewat internet
emo_n_punk_melody: bikin kontak sebanyak banyaknya
mukti dimas: ooo
mukti dimas: bagus kalau gitu
mukti dimas: tapi ngomong2...
mukti dimas: kamu banntu gerakan demokrasi donk
mukti dimas: kamu kan tau banyak hal..
mukti dimas: kalau diam aja, dosa lho
emo_n_punk_melody: hehehe
emo_n_punk_melody: soalnya dikepalaku isinya cuma,money, business, opportunity, rich
mukti dimas: orang yang tau tetapi hanya diam saja, namanya manusia palsu..
emo_n_punk_melody: heheehe
mukti dimas: .
emo_n_punk_melody: wah, di Yahoo! Answer aq udah bantu banyak kok
mukti dimas: kamu kayaknya gak percaya pada perubahan
mukti dimas: hanya mengandalkan omongan dan tulisan untuk merubah kehidupan
emo_n_punk_melody: bahkan sering ngasih pertanyaan yang super kritis
mukti dimas: maksudku: berkumpul, berjejaring, dan bikin gerakan bareng itu lah yang efektif
mukti dimas: ...
mukti dimas: tau Puisinya Widji Thukul gak?
emo_n_punk_melody: oh gitu
emo_n_punk_melody: ga
mukti dimas: "DUNIA TAK BERGERAK HANYA KARENA OMONGAN/PARA PEMBICARA SEMINAR/ATAU PENULIS SALON/YANG UCAPANNYA DIMUAT DI KORAN/LALU SETELAH ITU DIBACA DAN DIBUANG DI TEMPAT SAMPAH/DAN DUNIA TETAP TAK BERUBAH..."
mukti dimas: Kamu masih muda...
mukti dimas: kaum muda seharusnya progress
mukti dimas: bangun kekuatan
mukti dimas: bersama
emo_n_punk_melody: yap
emo_n_punk_melody: sekarang saya masih membangun pondasi diri pribadi
mukti dimas: ia
mukti dimas: maksudku gak bertentangan
mukti dimas: tapi kan masih ada waktu
emo_n_punk_melody: hmm...
mukti dimas: meski sedikit
mukti dimas: kita manfaatkan
mukti dimas: ntar ngobrol wes
emo_n_punk_melody: yap... kutunggu di jember
mukti dimas: mencari ekonomi pribadi bukan tujuan kan? tapi hanya menfasilitasi diri agar punya basis untuk berperan yang lebih luas
emo_n_punk_melody: ya
emo_n_punk_melody: untuk berwawasan juga butuh dukungan
mukti dimas: manusia bukan binatang yang hanya memenuhi kebutuhan makan minum seks rumah pakaian atau material (biologis-fisiologis)... tetapi punya cita cita dan memperjuangkannya
emo_n_punk_melody: oh ya
emo_n_punk_melody: saya mempunyai cita-cita
mukti dimas: apalagi sudah tau ada kebobrokan, diam saja
mukti dimas: itu namanya pengkhianat
mukti dimas: terhadap realitas
mukti dimas: kita sejenis manusia, mahkluk unik
mukti dimas: yang punya cita-cita maju
mukti dimas: 'melepaskan diri dari kontradiksi
mukti dimas: untuk kebersamaan kehidupan
mukti dimas: kita memang harus menjawab kebutuahn diri, itu penting
mukti dimas: tapi harus punya peran sosial
mukti dimas: bahkan politik kalau sumber bencana dan penyelesaiannya juga lewat jalur itu
mukti dimas: diam adalah bagian dari gerak, itu hukum (law of motion)
mukti dimas: posisi kita ada dalam hubungan produksi sejarah
mukti dimas: tak ada netral
mukti dimas: mau tak mau kita harus berpihak
mukti dimas: diam hanya akan memperpanjang barisan penindasan...
mukti dimas: ...
emo_n_punk_melody: tapi saya mempunyai jalan sendiri
emo_n_punk_melody: saya tidak dia
emo_n_punk_melody: saya tidak diam
emo_n_punk_melody: cita-cita saya kutujukan bagi perubahan
mukti dimas: setiap orang memang punya jalan sendiri... dan dengan jalan sendirio sendiri itulah kontradiksi umum dari penindasan tak dapat ditakhlukkan
mukti dimas: gerakan untuk perubahan butuh persatuan
mukti dimas: Bung Karno dulu tahu betul itu
mukti dimas: "jalan sendiri" identik dgn kepentingan sendiri
mukti dimas: abstrak
emo_n_punk_melody: namun jalan yang saya tempuh sesuai dengan apa yang pikiran bawah sadar saya inginkan
mukti dimas: dan obsesi terbesarnya ya kembali ke "kebutuhan diri'
mukti dimas: aku tau
mukti dimas: "pikiran bawah sadar" atau "pikiran sadar"?
mukti dimas: "bawah sadar" artinya tak sadar.
mukti dimas: "bawah sadar", hanya bergerak menuruti naluri (instink), kayak binatang...
emo_n_punk_melody: pikiran bawah sadar adalah pikiran yang 88% mengendalikan manusia
mukti dimas: tapi kalau berdasarkan pikiran, kita rengkuh realitas dan kita tahu, dan karena kita manusia yang punya moral dan belas kasihan maka kita membenci sistem yang tak adil
mukti dimas: dan kalau kita bergerak hanya atas alam bawah sadar, homo homoni lupus
emo_n_punk_melody: nah, sekarang saya ingin tahu pendapat mas nurani mengenai kebencian........
mukti dimas: Takut Mengetahui?
mukti dimas: Itulah perasaan yang ada pada orang yang berwatak subjektif dan sepihak, hal itu bisa menjadi benih-benih watak fasis seseorang yang anti-keadilan. Pada jaman dahulu ketika masyarakat masih terlena dalam kegelapan (di era Dark Ages), segalanya dianggap “buatan tuhan”, termasuk kaya dan miskin adalah “takdir tuhan”.
emo_n_punk_melody: maybe about "Fuck the system"
mukti dimas: Kabar yang disampaikan oleh para penindas feudal di abad Pertengahan, misalnya, adalah bahwa “Pusat tata surya adalah Bumi” (teori Geosentris). Ternyata setelah secara objektif diketaui melalui alat bantu teleskop orangpun yakin bahwa pusat tata surya adalah Matahari (teori Heliosentris). Pihak gereja dan kerajaan juga takut setengah mati dengan ketahumenahuan ini, makanya dia melakukan cara-cara memaksa dengan memancung Copernicus karena pengetahuan yang ditemukannya mengancam tatanan kekuasaan feodalisme (monarki absolut) yang menindas.
mukti dimas: Karena dasar di atas, maka ketakutan harus selalu dipelihara dalam masyarakat—agar sistem penindasan tetap berjalan. Tradisi kegelapan dipelihara, TV-TV, media-media cetak, prasangka-prasangka umum yang awam, semuanya memelihara ketakutan atau mempertahankan kegelapan, takhyul, dan pandangan tidak ilmiah. Ketakutan harus dipelihara agar tidak pernah muncul pemikiran dan perasaan pemberani (dan mau ambil resiko) agar budaya dan tatanan penindasan terdobrak. Ketakutan memang dapat memperpanjang daftar penindasan dan kebodohan.
emo_n_punk_melody: maka jangan heran jika akan muncul fanatisme yang benar benar menghambat ilmu pengaetahuan
mukti dimas: Dunia ini material, konkrit dan bukan sandiwara. Kaum idealis yang asketik selalu menekankan agar manusia menghibur diri sendiri, membohongi diri, mengalihkan kecenderungan (kebutuhan-kebutuhan konkrit). Akhirnya, mereka selalu begitu mudahnya—mungkin gara-gara kemiskinan filsafat (kebodohan) dan kelemahan psikologis—diarahkan untuk menerima jawaban-jawaban yang menghibur; misalnya begitu mudahnya orang-orang menerima anggapan bahwa “hidup ini di dunia sangat sementara; biarlah kita menderita, susah, dan kecewa… asalkan di dunia setelahnya bahagia.”
mukti dimas: Fanatisme dan komitmen berbeda lho!!!
emo_n_punk_melody: wah!! cocok dengan pemikiran saya
mukti dimas: ingin jalan sendiri dengan berbuat sesukanya juga beda kan?
mukti dimas: ]maksudku,
mukti dimas: pengetahuan harus seiring dengan tindakan
emo_n_punk_melody: sjelas beda
mukti dimas: hiburan yang memabukkan dan membodohi ya harus diserang
emo_n_punk_melody: ya.. setuju
mukti dimas: Memang manis dan menghibur, seperti perasaan yang harus menerima ketika dihadapkan pada fakta bahwa orang-orang yang tertindas harus menjalani kesusahan material dengan romantika tersendiri (melalui mekanisme psikologis).
Asketisme mengajarkan pada masyarakat miskin bahwa kondisi kontradiksi pahit dan tidak berbudaya yang menimpanya, dan yang membuatnnya (merasa atau tidak merasa) menderita, tidak sepadan dengan kenikmatan di “surga” nanti. Makanya dicekokkan juga janji “kehidupan setelahnya” (The Day After atau akhirat). Material tubuh manusia dan efek psikologisnya memang memiliki “Sensasi Keabadian”—dan inilah yang membuat kita begitu percaya bahwa kita ingin “hidup selamanya”, ungkapan irasional yang tentu saja tidak masuk akal.
mukti dimas: Dan kaum asketik dalam himbauan moralnya terus saja menekankan bahwa Tuhan dan malaikatnya terus mengawasi kita dan akan mengganti rugi di kehidupan mendatang atas frustasi dan kekecewaan yang kita derita sejak kecil di dunia.
mukti dimas: Kehidupan, terutama bagi orang miskin yang sering dijadikan kaum intelektual sebagai bahan mentah hanya untuk dibicarakan, ditulis, diseminarkan—yang dengan demikian dieksploitasi untuk menghibur diri dan untuk mendapatkan “dana”—terlalu banyak membawa penderitaan, kekecewaan, terasa sangat berat, serta tugas-tugas sulit yang hampir mustahil untuk mencipta kehidupan (sosial, seni, dan budayanya).
mukti dimas: Menurut Sigmund Freud dalam Civilization and Its Discontent, untuk memikul penderitaan-penderitaan itu, orang tidak bisa membuangnya melalui ukuran-ukuran standard yang bersifat meringankan. Tidak mungkin bagi orang untuk untuk membuang penderitaan dari pikiran dan perasaannya.
mukti dimas: Kondisi material yang membawa penderitaan yang menimpa dirinya pasti dirasakan, pasti mempengaruhi kesadaran dan kejiwaannya. Ia memang bisa disangkal dan dilupakan, tetapi tidak hilang dalam jalinan psikologis dan hal ikhwal emosinya, yaitu menguap dalam perasaan (bawah sadar) melalui mekanisme pengalihan yang membentuk watak, obsesi-obsesi dan kesimpulan baru, dendam-dendam dan “kegilaan”, atau ambisi dan keinginan lama dan baru yang biasa dianut manusia normal, yang obsesi-obsesinya memang tidak jauh dari kebutuhan-kebutuhan konkrit kehidupannya.
emo_n_punk_melody: yang hanya membuat kita berfikir untuk mengikuti arus sungai
mukti dimas: Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan sebagai sebab-sebab penderitaan biasanya bisa disangkal, dilupakan, atau ditekan dengan mekanisme kerja psikologis, yang menurut Freud, seperti ini: (1) pembelokannya sangat kuat, yang menyebabkan kita menganggap enteng penderitaan kita; (2) kepuasan pengganti, yang akan mengurangi penderitaan tersebut; (3) substansi-substansi yang memabukkan, yang membuat kita tidak mengindahkan penderitaan.
mukti dimas: Tetapi orang yang dalam hari-harinya memang tidak pernah bersentuhan dengan analisa psikologis dalam dirinya sendiri memang tidak merasa, dan biasanya mereka menghadapkan perasaannya terhadap realitas hidupnya berdasarkan subjektifitas mereka. Pada hal, faktanya justru kompleksitas psikologis itu yang justru mengendalikan kita dalam aktivitas sehari-hari.
mukti dimas: Sebenarnya budaya yang maju dibangun dari keberadaan individu-individu yang secara mental sehat dan produktif bagi budayanya. Dan kebudayaan yang lahir dari sistem sosial-ekonomi yang kontradiktif bagi tiap-tiap individu juga akan menghasilkan kebudayaan yang “miskin” atau tidak manusiawi. Setiap orang menghendaki dirinya menjadi manusia yang bermartabat, “kaya” dengan cara “menjadi”, atau—meminjam Nietzsche—menjadi “manusia unggul” (Ubermansch).
mukti dimas: kamu harus produktif bagi peradabanmu
mukti dimas: kalau kamu kerja, ya itu harus
mukti dimas: tapi kan kamu akan terlena dengan kejayaan individual
mukti dimas: kalau kamu
mukti dimas: gak bangun komitmen dan
mukti dimas: tindakan sejak muda
mukti dimas: apakah tujuan hidupmu hanya kuliah kerja lulus punya istri lahirkan anak?
mukti dimas: itu aja
mukti dimas: tak maukah kamu bergabung untuk merubah akar penindasan
mukti dimas: yang harus dijawab dgn
mukti dimas: tindakan
mukti dimas: yang meluas
mukti dimas: terstruktur
mukti dimas: dgn jaringan kuat
mukti dimas: ..
emo_n_punk_melody: namun sayangnya, rasa malas akan kemajuan bersama karena saya telah dibutakan oleh kemajuan pribadi......
mukti dimas: atau kita hanyalah jadi orang individualis dan anti-sosial?
emo_n_punk_melody: atau karena saya terlalu meremehkan orang lain
mukti dimas: iya
mukti dimas: jangan remehkan orang lain
mukti dimas: jangan serang orang lain
mukti dimas: sadarkan orang lain untuk bertanggung jawab pada peradaban manusia yang terancam oleh predatory capitalism--begitu kaya SOAD
emo_n_punk_melody: sebenarnya secara jujur, kapitalis benar-benar sukses meresap kedalamn pikiran saya
mukti dimas: ya
mukti dimas: ntar kita diskusikan
mukti dimas: bagaimana ideologi itu
mukti dimas: kapan hari kita cuman dangkal diskusinya
emo_n_punk_melody: oh ya.. ntar saya mau nambah referensi dan mas nurani...
emo_n_punk_melody: salam
mukti dimas: nambah referensi untuk apa?
mukti dimas: ngumpulin referensi trus untuk apa?
mukti dimas: biar pinter terus laku di pasar kerja?
mukti dimas: biar kaya raya?
mukti dimas: dan bikin "jalan sendiri"?
mukti dimas: ...
mukti dimas: terlalu banyak yang begitu
mukti dimas: terlalu banyak, Rud!
emo_n_punk_melody: so....
emo_n_punk_melody: apakah saya salah jika menempuh jalan sendiri...
emo_n_punk_melody: yang sesuai dengan cita2 saya??
mukti dimas: wacana hanya tinggal wacana, tulisan dan karya intelektual banyak tertumpuk di gudang, banyak orang yang katanya intelek, tapi penindasan semakin parah, kemiskinan dan dehumanisasi kian meluas
mukti dimas: ..
mukti dimas: saya tak mau menghakimi
mukti dimas: gak salah kok
mukti dimas: ya dah mudah mudahan kamu sukses
mukti dimas: yaa...
emo_n_punk_melody: saya tidak melihat vonis dari mas, saya hanya melihat dorongan dari mas untuk bertindak
emo_n_punk_melody: thankss
mukti dimas: thanks
emo_n_punk_melody: kita teruskan dengan tatap muka..
emo_n_punk_melody: salam
mukti dimas: tau sendiri, saya memang begitu gaya bicaranya
mukti dimas: kayak pas diskusi bedah bukuku di isip itu
mukti dimas: ..
mukti dimas: tapi
mukti dimas: ada ukuran
mukti dimas: dalam hidup ini
mukti dimas: tidak relatif
mukti dimas: tidak sesuka sendiri
emo_n_punk_melody: hmm tidak masalah, saya sudah belajar menjadi pendengar
emo_n_punk_melody has signed out. (12/14/2007 4:38 PM)

Tidak ada komentar: