Oleh: Nurani Soyomukti
Desadesa yang kulewati menyimpan lukaluka
Ada lima desa dengan lima luka.
Luka pertama:
Tepat di danaunya ada nanah berlumpur
Dan kumankuman peradaban menikmati malam tanpa bulan
Orang-orang yang dipinggirnya hanya duduk diam
Menahan marah pada kekuasaan.
Luka kedua:
Tepat di kawahnya ada genangan darah
Yang pernah muncrat
Sedikit yang selamat.
Luka ketiga:
Nanah bergetah tepat dilehernya
Pohon-pohon tumbang hilang kepalanya
Seorang laki-laki juga kehilangan kepalanya
Setelah ia lewat di suatu bulak pada suatu malam,
dengan tas berisi uang hasil curian.
Luka keempat:
Tepat di dadanya
Gunung-gunung kehilangan tumbuh-tumbuhan
Kulit-kulitnya sobek, dagingnya rontok menenggelamkan
Rumah-rumah yang di dalamnya penuh jelaga.
Desa kelima:
Desa itu tak kelihatan lukanya
karena air bah
entah kapan mengering.
Musim kemarau belum juga tiba.
*) Pandegiling Surabaya/ Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar