Pak Sunardi (Kepala Sekolah Negeri):
“Insyaallah demikian”.
Umi (Bu Guru SD Negeri):
“Itu masih tahap penggodokan, belum pasti kalau belum tahun 2009. Tapi jika itu bener tentu saja hal tersebut akan semakin menambah motivasi guru untuk masuk sekolah, soalnya dia tak repot cari kerjaan sambilan. Dan hal itu dapat berpengaruh positif terhadap pembelajaran kepada murid, soalnya guru akan fokus pada proses pendidikan”.
Yessi Erlina Wati (Bu Guru Sejolah Swasta):
“Kalau menurut pendapatku, iya. Dengan dinaikkannya gaji, guru akan tambah semangat menjalankan kewajibannya, apalagi di dukung prasarananya lengkap”.
Eko Prasetyo (Pengamat Pendidikan, Pengelola Rumah Pengetahuan Amartya, penulis buku “GURU—MENDIDIK ITU MELAWAN!”):
“Nggak ada, yang salah bukan gajinya, tetapi cara pemerintah memperlakukan pendidikan”.
Shobibatur (Guru Sekolah Swasta, Mahasiswa):
“Tak ada jaminan. Semua tergantung pada sistem pendidikan (kurikulum, KBM, intruksi antara guru dan murid). Last but not least, bagaimana individu itu sendiri”.
Yuyun Ernawati (Bu Guru Sekolah Swasta):
“Saya berpendapat ia karena dengan bertambahnya kesejahteraan guru, motivasi mengajar dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya semakin meningkat. Tidak malas, terutama penambahan kesejahteraan pada guru swasta”.
Nuriani (Pak Guru Sekolah Swasta):
“Sangat tidak ada peningkatan dalam pengajaran, mestinya pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru yang tidak tetap”.
Yuyun (Guru Sekolah Swasta):
“Masalah gaji kalau ditambah ok-ok saja. Tapi yang ngenes bagaimana dengan guru GTT [guru tak tetap]. Pada hal sekarang jadi PNS kalau gak masuk negeri gak boleh, sedangkan mau masuk aja harus punya uang dan harus punya joki. Malahan kalau ntar PNS gajinya naik, jangan-jangan atasan juga minta dinaikkan? Kalau menurutku mendingan memikirkan penyaringan GTT yang kompeten terus dinegerikan...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar